Adisatrya Soroti Konektivitas dan Pemanfaatan AI di Bandara YIA

21-03-2025 / KOMISI VI
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Adisatrya Sulisto, saat bertukar cenderamata usai memimpin pertemuan dengan Kementerian BUMN serta jajaran terkait di sektor transportasi udara di Yogyakarta, Jumat (21/3/2025). Foto: Mentari/vel

PARLEMENTARIA, Yogyakarta – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI sekaligus Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik, Adisatrya Sulisto, menyoroti kesiapan Bandara Internasional Yogyakarta (Yogyakarta International Airport/YIA) dalam menghadapi arus mudik Lebaran. Dalam kunjungannya, legislator dari Dapil Jawa Tengah VIII ini menilai bahwa fasilitas di bandara tersebut sudah sangat memadai dan megah. 

 

Namun, ia menekankan pentingnya peningkatan konektivitas menuju bandara yang berlokasi cukup jauh dari pusat Kota Yogyakarta."Bandara YIA megah dan luas, tetapi jaraknya dari Kota Yogyakarta cukup jauh. Jika menggunakan mobil, perjalanan bisa memakan waktu lebih dari satu hingga satu setengah jam," ujarnya usai memimpin pertemuan dengan Kementerian BUMN serta jajaran terkait di sektor transportasi udara di Yogyakarta, Jumat (21/3/2025).

 

Menurut Adisatrya, kereta api menjadi solusi utama bagi masyarakat untuk mencapai bandara dengan lebih cepat. Namun, kapasitas kereta saat ini masih perlu ditingkatkan.

 

"Kereta sangat penuh. Bahkan tadi Pak Dirut menyampaikan bahwa jumlah gerbong perlu ditambah," jelasnya.

 

Ia berharap konektivitas kereta api yang langsung berhenti di Stasiun Tugu Yogyakarta dapat berjalan lancar tanpa hambatan, terutama saat puncak arus mudik pekan depan. "Kami melihat kesiapan bandara sudah cukup baik. Semoga saat puncak arus mudik nanti, trafik dapat dilayani dengan optimal," tambahnya.

 

Selain itu, Adisatrya juga menyoroti penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam operasional bandara. Menurutnya, AI dapat membantu meningkatkan efisiensi dan kenyamanan bagi penumpang.

 

"AI dapat memperbaiki proses bisnis di setiap korporasi BUMN. Dengan AI, trafik penumpang yang datang ke bandara bisa diprediksi, sehingga tidak terjadi penumpukan antrean di satu titik," paparnya.

 

Ia optimistis bahwa pemanfaatan AI akan membuat seluruh proses operasional bandara menjadi lebih lancar dan nyaman bagi masyarakat.

 

"Yang paling penting adalah kenyamanan penumpang. Mereka tentu tidak ingin merasa kelelahan atau harus menunggu terlalu lama," tutupnya. (mri/aha)

BERITA TERKAIT
KAI Didorong Inovasi Layanan Pasca Rombak Komisaris dan Direksi
15-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyambut baik pergantian Komisaris dan Direksi PT Kereta Api Indonesia...
Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang, Pemerintah Harus Turun Tangan
11-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyoroti kondisi sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan...
Koperasi Merah Putih adalah Ekonomi yang Diamanahkan Oleh Founding Fathers Kita
06-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta– Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih didorong oleh kebutuhan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa melalui pendekatan ekonomi kerakyatan yang...
Legislator Kritik PLN yang Utang 156 M Setiap Hari
05-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menyoroti soal lonjakan utang PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau...